Tren Konsumsi Frozen Food di Kalangan Gen Z

gen z

Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini menjadi kelompok konsumen yang sangat berpengaruh dalam berbagai industri, termasuk industri makanan dan minuman. Di tengah mobilitas tinggi, gaya hidup digital, dan preferensi terhadap kepraktisan, frozen food atau makanan beku menjadi pilihan utama bagi Gen Z. Bukan hanya soal cepat saji, tetapi juga soal selera, estetika, hingga keberlanjutan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana tren konsumsi frozen food berkembang di kalangan Gen Z, apa saja preferensi mereka, serta bagaimana produsen bisa menjangkau segmen pasar ini dengan lebih efektif.

BACA JUGA: Frozen Food Sehat dan Nabati: Tren Hidup Sehat Saat Ini

Karakteristik Gen Z sebagai Konsumen

Sebelum membahas lebih jauh, penting memahami karakter Gen Z:

  • Digital Native: Terbiasa dengan teknologi, media sosial, dan online shopping.

  • Sadar Kesehatan dan Lingkungan: Lebih peduli terhadap gizi, bahan alami, dan kemasan ramah lingkungan.

  • Eksperimen dan Kreatif: Suka mencoba makanan baru, terutama yang unik dan instagramable.

  • Menghargai Waktu: Makanan praktis dan cepat saji jadi pilihan utama.

Karakter-karakter ini membuat frozen food yang dulunya dianggap sekadar “makanan darurat”, kini bertransformasi menjadi bagian dari gaya hidup Gen Z.

Alasan Gen Z Memilih Frozen Food

1. Praktis dan Cepat Disiapkan

Gen Z yang sibuk dengan kuliah, kerja, atau bisnis online mencari makanan yang bisa disiapkan dalam hitungan menit. Frozen food seperti nugget, dumpling, ayam marinasi, atau makanan instan beku menawarkan solusi cepat tanpa mengorbankan rasa.

2. Harga Terjangkau

Sebagian besar Gen Z masih dalam tahap transisi keuangan. Frozen food menyediakan alternatif makan enak tanpa harus keluar banyak uang, apalagi jika dibandingkan dengan makan di luar.

3. Variasi Menu Kekinian

Produsen frozen food kini menghadirkan produk-produk viral seperti croffle beku, Korean garlic bread, hingga frozen dessert kekinian seperti mochi ice cream yang menarik perhatian para anak muda.

4. Bisa Disimpan Lama

Dengan durasi simpan hingga berbulan-bulan, frozen food cocok untuk anak muda yang tinggal sendiri atau di kost tanpa harus belanja setiap hari.

Jenis Frozen Food Favorit Gen Z

1. Makanan Korea dan Jepang

  • Korean corn dog

  • Tteokbokki beku

  • Gyoza dan tempura

  • Ramen instan beku

2. Camilan Viral

  • Cireng isi keju

  • Pisang coklat beku

  • Pastel dan risoles kekinian

  • Frozen boba milk tea

3. Plant-Based Frozen Food

  • Nugget nabati

  • Burger vegetarian

  • Tahu-tempe crispy beku

4. Dessert Beku

  • Mochi ice cream

  • Es krim lokal rasa unik (klepon, martabak, dll.)

  • Frozen brownies

Media Sosial dan Peran Influencer

Media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube punya peran besar dalam menyebarkan tren frozen food. Review singkat, ASMR memasak, hingga konten “rekomendasi frozen food terenak dari minimarket” sangat digemari para anak muda.

Influencer dan food vlogger yang membagikan konten:

  • Unboxing produk frozen food

  • Tips memasak frozen food jadi mewah

  • Komparasi produk lokal vs impor

Semua ini berkontribusi dalam membentuk keputusan pembelian Gen Z.

Kemasan Menarik: Bukan Sekadar Pelindung

anak muda sangat visual. Kemasan frozen food kini beralih dari desain konvensional menjadi:

  • Estetik dan modern

  • Minimalis namun informatif

  • Ramah lingkungan

Kemasan juga sering dijadikan bagian dari konten media sosial. “Foto sebelum masak” menjadi tren tersendiri yang membuat produsen wajib memperhatikan tampilan produk luar dan dalam.

Marketplace dan Q-Commerce Jadi Saluran Favorit

Gen Z lebih suka beli frozen food lewat:

  • Marketplace (Tokopedia, Shopee, Blibli)

  • Layanan instan (Astro, Segari, GrabMart)

Mereka tidak ragu membeli dalam jumlah kecil namun sering, selama pengirimannya cepat. Ini memicu berkembangnya sistem cold chain dan ekspedisi makanan beku yang efisien.

Isu yang Diperhatikan Gen Z dalam Konsumsi Frozen Food

1. Komposisi Bahan

Frozen food yang mencantumkan informasi jelas tentang kandungan gizi, bahan alami, dan tanpa MSG lebih dipercaya.

2. Sertifikasi Halal dan BPOM

Konsumen anak muda Muslim sangat memerhatikan kehalalan produk. Sertifikasi MUI dan izin edar BPOM menjadi standar utama sebelum membeli.

3. Ramah Lingkungan

Kemasan biodegradable atau program daur ulang membuat brand frozen food lebih appealing di mata anak muda yang peduli terhadap isu lingkungan.

Strategi Brand Frozen Food Menjangkau Gen Z

a. Kolaborasi dengan Influencer

Misalnya, membuat “challenge masak frozen food” di TikTok atau Instagram Reels.

b. Menyediakan Varian Viral

Selalu mengikuti tren rasa dan menu populer di media sosial.

c. Edukasi Lewat Konten Menarik

Konten seperti “Tips bekal frozen food untuk mahasiswa”, “Frozen food diet friendly”, hingga “Masak frozen food ala kafe” sangat disukai.

d. Hadir di Banyak Platform

Brand yang tersedia baik di supermarket, e-commerce, dan quick commerce platform lebih mudah diakses oleh para anak muda.

Studi Kasus: Brand Lokal yang Berhasil

Beberapa brand Indonesia seperti So Good, Fiesta, dan Green Rebel berhasil menangkap pasar Gen Z dengan:

  • Varian menu kekinian

  • Iklan media sosial yang relate

  • Inovasi packaging

  • Edukasi tentang cara memasak dan kandungan gizi

Peluang Bisnis: Frozen Food UMKM dan Gen Z

Banyak anak muda kini juga menjadi produsen frozen food. Mereka menjual makanan homemade seperti:

  • Donat kentang beku

  • Cireng isi homemade

  • Ayam ungkep frozen

Dengan modal kecil dan pemasaran melalui Instagram/TikTok, bisnis ini terbukti menjanjikan.

Rekomendasi Bagi Brand Frozen Food

  1. Riset tren kuliner Gen Z secara rutin

  2. Fokus pada desain dan kemasan yang estetik

  3. Gunakan narasi yang dekat dengan keseharian Gen Z

  4. Kolaborasi kreatif dengan content creator

  5. Hadir di platform digital favorit mereka

FAQ

1. Apakah frozen food aman dikonsumsi setiap hari?

Ya, asalkan memperhatikan komposisi gizi, tidak mengandung pengawet berlebihan, dan dikonsumsi secara seimbang.

2. Mengapa Gen Z suka frozen food?

Karena praktis, enak, murah, mudah disimpan, dan tersedia banyak varian rasa kekinian.

3. Apakah ada frozen food yang cocok untuk diet?

Ada, seperti frozen food rendah kalori, berbasis nabati, atau yang tinggi protein seperti tahu-tempe crispy.

4. Di mana Gen Z biasa membeli frozen food?

Melalui e-commerce, minimarket, atau layanan instan seperti GrabMart dan Astro.

5. Apa peran media sosial dalam tren frozen food?

Media sosial membantu mempopulerkan frozen food melalui konten review, resep, dan rekomendasi dari influencer.

6. Apakah produk frozen food harus bersertifikat halal?

Untuk target pasar Muslim, ya. Sertifikasi halal menjadi faktor penting bagi kepercayaan konsumen.

7. Apakah Gen Z tertarik dengan kemasan frozen food?

Sangat tertarik. Kemasan yang estetik, ramah lingkungan, dan informatif menjadi nilai plus.

8. Bagaimana cara memulai bisnis frozen food untuk Gen Z?

Mulai dari riset tren, buat varian kekinian, gunakan media sosial untuk promosi, dan pastikan kualitas produk.

9. Apa saja varian frozen food yang sedang tren?

Korean corn dog, mochi ice cream, frozen boba, pastel isi kekinian, dan ramen beku adalah beberapa contohnya.

10. Apakah Gen Z peduli dengan isu lingkungan dalam konsumsi frozen food?

Ya. Mereka menghargai brand yang memakai kemasan ramah lingkungan dan menyuarakan keberlanjutan.

BACA JUGA: Inovasi Kemasan yang Ramah Lingkungan

Kesimpulan

Gen Z adalah konsumen cerdas, visual, dan dinamis yang sangat berpengaruh terhadap tren makanan, termasuk frozen food. Mereka mencari produk yang tidak hanya enak dan praktis, tetapi juga sehat, etis, dan menarik secara visual. Dengan memahami karakter dan kebutuhan anak muda, produsen frozen food dapat merancang strategi pemasaran dan produk yang lebih relevan dan diminati pasar masa kini.

Tinggalkan Komentar