Membeli rumah adalah keputusan besar dalam hidup seseorang. Tidak sedikit orang yang merasa berat dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena terikat bunga bank dan tenor panjang. Di sisi lain, membeli rumah secara tunai langsung pun membutuhkan dana besar sekaligus. Maka muncullah pertanyaan: Apakah rumah bisa dibeli secara tunai bertahap? Jawabannya: bisa. Bahkan, metode ini mulai banyak ditawarkan oleh developer sebagai alternatif fleksibel selain KPR.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu pembelian rumah tunai bertahap, kelebihan dan kekurangannya, bagaimana cara kerjanya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan agar transaksi tetap aman dan legal.
Apa Itu Pembelian Rumah Tunai Bertahap?
Tunai bertahap adalah metode pembayaran rumah di mana pembeli tidak membayar secara penuh dalam satu waktu (tunai keras), melainkan dicicil dalam jangka waktu tertentu yang disepakati langsung dengan developer. Jadi, walaupun namanya tunai, pembeli tetap bisa menyicil pembayaran, tanpa melalui bank dan tanpa bunga seperti KPR.
Umumnya, tenor tunai bertahap berkisar antara 6 bulan hingga 36 bulan, tergantung kebijakan masing-masing developer. Sistem ini cocok bagi pembeli yang memiliki penghasilan tetap atau tabungan bertahap, tetapi tidak ingin berurusan dengan proses KPR dan bunga bank.
Perbedaan Tunai Bertahap vs KPR
Aspek | Tunai Bertahap | KPR Bank |
---|---|---|
Pihak Pembiayaan | Developer langsung | Bank sebagai kreditur |
Suku Bunga | Tanpa bunga | Ada bunga (flat/floating) |
Lama Tenor | 6–36 bulan | Bisa sampai 20 tahun |
Syarat Administrasi | Lebih simpel | Perlu BI Checking, slip gaji, dll |
Proses Kepemilikan | Setelah lunas | Langsung atas nama pembeli |
Risiko Pembatalan | Lebih fleksibel | Ada penalti jika KPR batal |
Skema Umum Tunai Bertahap
-
Booking Fee: Pembeli menyerahkan tanda jadi, biasanya antara Rp1–10 juta.
-
Perjanjian Pembayaran: Developer dan pembeli menyepakati jumlah cicilan, tenor, dan jadwal pembayaran.
-
Pembayaran Bertahap: Pembeli membayar sesuai jadwal hingga lunas.
-
Serah Terima: Setelah lunas, unit diserahterimakan dan proses AJB/balik nama dilakukan.
Kelebihan Beli Rumah Tunai Bertahap
1. Tanpa Melibatkan Bank
Proses lebih mudah karena tidak perlu BI Checking, slip gaji, atau persyaratan ketat lainnya.
2. Bebas Bunga
Berbeda dengan KPR yang mengenakan bunga, pembayaran tunai bertahap umumnya tanpa bunga, selama dibayar sesuai jadwal.
3. Fleksibel
Developer seringkali mau menyesuaikan tenor dan jumlah cicilan sesuai kemampuan pembeli, selama masih dalam jangka waktu wajar.
4. Cepat dan Praktis
Proses transaksi lebih cepat karena hanya melibatkan dua pihak: pembeli dan developer.
5. Cocok untuk Pebisnis dan Freelancer
Tanpa perlu dokumen keuangan yang rumit, metode ini ideal untuk mereka yang pendapatannya tidak tetap secara bulanan.
Kekurangan dan Risiko
1. Harus Disiplin Bayar
Karena tidak ada bank yang mengatur, semua tergantung pada komitmen pembeli membayar tepat waktu.
2. Tenor Lebih Pendek
Biasanya hanya ditawarkan maksimal 3 tahun, sehingga cicilan per bulan tetap lebih besar daripada KPR.
3. Kepemilikan Belum Penuh
Sertifikat atau AJB baru bisa diproses setelah semua cicilan lunas. Artinya, rumah belum sepenuhnya menjadi hak pembeli hingga pembayaran selesai.
4. Risiko Developer Bermasalah
Jika developer tidak terpercaya atau gagal menyelesaikan proyek, pembeli bisa dirugikan walau sudah membayar sebagian atau seluruhnya.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Rumah Tunai Bertahap
1. Pastikan Developer Legal dan Terdaftar
Cek NIB, izin lokasi, dan proyek sebelumnya. Developer terpercaya biasanya sudah terdaftar di asosiasi seperti REI.
2. Minta Jadwal Pembayaran Tertulis
Harus jelas mengenai jumlah cicilan, tanggal jatuh tempo, dan konsekuensi jika terlambat bayar.
3. Buat Perjanjian Tertulis Bermeterai
Perjanjian ini menjadi bukti hukum jika terjadi sengketa di kemudian hari.
4. Cek Progres Proyek (jika beli inden)
Lakukan kunjungan rutin ke lokasi pembangunan dan minta laporan tertulis dari developer.
5. Hindari Bayar Cash Tanpa Kwitansi
Pastikan semua pembayaran mendapat kwitansi resmi. Gunakan transfer bank untuk jejak pembayaran.
Contoh Simulasi Tunai Bertahap
Misalnya Anda membeli rumah senilai Rp400.000.000, dan developer menawarkan skema 24 bulan tanpa bunga.
-
Booking Fee: Rp5.000.000
-
Total yang harus dibayar: Rp395.000.000
-
Cicilan per bulan (selama 24 bulan): Rp16.458.333
Tidak ada bunga, tidak ada biaya administrasi, dan tanpa melibatkan bank.
Apakah Aman Membeli Rumah dengan Cara Ini?
Aman, selama Anda:
-
Memilih developer terpercaya
-
Memiliki bukti pembayaran lengkap
-
Membuat perjanjian resmi
-
Menanyakan legalitas rumah sejak awal
Jika masih ragu, Anda juga bisa meminta bantuan notaris independen untuk meninjau atau membuat perjanjian pembayaran.
Siapa yang Cocok Menggunakan Metode Ini?
-
Wirausaha atau pekerja freelance
-
Pasangan muda yang belum bisa KPR
-
Orang tua yang mencicil rumah anaknya
-
Investor yang ingin beli rumah tanpa beban bunga bank
10 Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Apakah semua developer menyediakan skema tunai bertahap?
Tidak semua. Hanya developer tertentu yang biasanya menawarkan skema ini, terutama untuk proyek rumah inden atau penjualan tahap awal.
2. Apakah cicilan tunai bertahap bisa dinegosiasi?
Terkadang bisa, tergantung kesepakatan Anda dengan pihak developer.
3. Apakah ada penalti jika telat membayar?
Umumnya ada denda keterlambatan. Besarnya tergantung perjanjian awal.
4. Bagaimana jika saya ingin membatalkan pembelian?
Kebijakan pembatalan bervariasi. Beberapa developer memotong sebagian dana, lainnya tidak mengembalikan sama sekali.
5. Apakah rumah bisa dihuni sebelum cicilan lunas?
Jarang. Mayoritas developer menyerahkan rumah setelah pelunasan penuh.
6. Apakah saya bisa mengajukan balik nama saat masih mencicil?
Tidak. Balik nama umumnya dilakukan setelah pembayaran lunas.
7. Apakah pembayaran harus dilakukan per bulan?
Tidak selalu. Ada yang menawarkan skema per kuartal atau per termin.
8. Apakah sistem ini bisa untuk rumah second?
Biasanya hanya untuk rumah baru dari developer. Untuk rumah second, sistem ini bisa dilakukan jika penjual setuju.
9. Bagaimana cara memastikan developer itu legal?
Cek izin proyek, NIB, dan statusnya di asosiasi pengembang nasional.
10. Bisakah saya meminta notaris mengurus proses tunai bertahap ini?
Bisa. Bahkan disarankan untuk menghindari risiko di kemudian hari.
BACA JUGA: Apa Itu KPR Syariah?
Kesimpulan
Membeli rumah secara tunai bertahap merupakan solusi fleksibel bagi mereka yang ingin menghindari sistem KPR. Metode ini tidak membebani bunga dan cocok bagi banyak segmen masyarakat, mulai dari freelancer hingga pebisnis. Namun, pembeli tetap harus teliti dan disiplin agar proses pembayaran lancar dan hak kepemilikan dapat diperoleh sesuai jadwal.
Sebelum memutuskan, pastikan Anda melakukan riset terhadap developer, membaca semua perjanjian dengan cermat, dan mendokumentasikan seluruh proses pembayaran. Dengan langkah yang tepat, rumah impian bisa dimiliki tanpa bergantung pada bank.
1 thought on “Apakah Bisa Beli Rumah Secara Tunai Bertahap?”